WARGANETZ

Proses pemindahan gajah soliter ke TNTN. Foto Humas BBKSDA Riau KELAYANG Sejak bulan Agustus 2017 lalu, seeekor gajah (Elephas Indicus) soliter bertahan di wilayah Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau yang meresahkan warga setempat. Akhirnya gajah tersebut berhasil di pindahkan ke habitatnya yakni di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) oleh tim gabungan. Demikian disampaikan Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati pada Wartawan, Selasa (31/10). "Gajah soliter yang meresahkan masyarakat di wilayah Inhu sudah diantarkan ke kelompok utamanya pada Kamis (19/10) lalu sekitar pukul 02.00 WIB. Tim yang menangani terdiri dari BBKSDA Riau, Vesswic, WWF, Yayasan Tesso Nilo, Balai TNTN, TNI-Polri serta aparat masyarakat setempat," ungkap Dian. Dian menjelaskan, sebelumnya penggiringan telah dilakukan beberapa kali, namun satwa dilindungi tersebut tetap kembali pada posisi semula. Sehingga warga desa yang menjadi perlintasan ga

RENGAT BARAT Kekerasan dalam proses belajar mengajar kembali terjadi di dunia pendidikan. Kali ini, seorang guru kelas SDN 016 Bukit Selasih Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), berinisial S, Selasa (31/10/17) pagi tadi, diadukan oleh sejumlah Wali Murid kelas V ke pihak Sekolah lantaran diduga melakukan kekerasan saat proses belajar mengajar Sejumlah Wali Murid antara lain, Werni, Asma dan Sumarsono, Anto dan Ani. Dihadapan Kepala Sekolah SDN 016 Bukit Selasih dan wartawan, mereka mengungkapkan bahwa, anak anak mereka mengadu, selama ini mendapat tindakan kekerasan dari guru kelas V berinisial S itu. Saat dihadirkan di pertemuan itu, para murid itu bahkan ada yang mengaku dipukuli dengan martil, dengan gagang sapu ada juga yang kepala mereka ditokok. Diantaranya adalah Zaki, Firman, Fendi, Febi, Sergen Aidil Fajar dan Leni. Zaki, Sergen dan Febi mengaku dipukul dengan martil atau palu, Leni dipukul dengan gagang sapu, Fendi dipukul dengan penggaris. Sedangkan Firma

INHU Forki Riau menunjuk Kabupaten Inhu sebagai tuan rumah dalam kejuaraan karate tingkat Provinsi Riau yang akan diselenggarakan tahun 2018 mendatang. Penunjukan tersebut disampaikan pada rapat pengurus Forki Riau, September lalu di Pekanbaru. Sekeretaris Forki Inhu Indra T kepada fokusriau.com mengatakan, pengurus di Inhu siap menjalankan amanah tersebut sebagai tuan rumah kejuaraan karate, Februari 2018 mendatang.    Penunjukan dilakukan melalui Surat Keputusan Pengurus Forki Riau dengan Nomor 231/forki-riau/T.3/X 2017 tentang penunjukan tuan rumah kejuaraan karate Provinsi Riau, Februari mendatang. Surat keputusan tersebut ditanda tangani langsung Ketua Forki Riau Dheni Kurnia. "Ini merupakan kehormatan.   Sebab sudah puluhan tahun, Inhu tidak pernah memperoleh kesempatan sebagai tuan rumah," tuturnya, Selasa (31/10/2017) di Rengat. Dikatakan, untuk pembentukan panitia akan dikoordinasikan dengan Forki Riau dan membangun sinergitas dengan Pemkab Inhu. Karena sukses ti

PORPROV Indragiri Hulu kembali menambah koleksi medali emas pada Porprov IX Kampar. Empat medali emas didapat dari dua cabang olahraga, Dayung dan Taekwondo yang bertanding, Selasa (31/10). Cabang Dayung mendapatkan tiga medali emas dari nomor 1000 meter 20 pendayung putra dan juga putri dan 1000 meter Mix 20 pendayung. Sudah empat emas 1 perak dipersembahkan cabang yang diketuai Selamat ini. Selain itu emas juga didapat oleh Thera Mollyna. Peluang medali emas juga ada pada cabang tinju dengan masuk final nya tiga petinju dan juga cabang panjat tebing yang menempatkan 10 orang atletnya pada babak final dan akan dilangsungkan Rabu ( 1/11) Hasil positif lainnya diraih tim futsal Inhu yang berhasil melaju ke babak enam besar dan akan satu grup dengan tuan rumah Kampar serta Bengkalis. Hingga pukul 18.00 wib (red) oerolehan medali Inhu, 7 emas 2 perak dan 6 perunggu. Ketua harian Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Inhu, M Ridwan SE menyatakan untuk cabang olahraga Dayung s