Ilustrasi |
Toke Karet yang juga terbilang Tokoh masyarakat Desa Pematangjaya Kecamatan Rengat Barat, Inhu, Riau, dipergoki pemuda Pematangjaya di rumah yang baru dibangunnya yang sedang asyik enjoy dengan janda beranak dua.
Toke karet berinisial HS (52) selama ini dikenal masyarakat orang yang pendiam, bahkan sebagai Ketua Pembangunan Masjid di desanya, ternyata dibalik keluguan telah berulang kali berselingkuh dengan janda tetangganya.
Penggerebekan itu, terjadi pada Jumat (4/8/2017) di dalam rumah yang baru dibangunnya tidak jauh dari kediamannya, yang dipimpin oleh anaknya sendiri, Budi setelah mendapatkan laporan dari sejumlah pemuda tempatan.
Budi mengakui bahwa dia dan kawan kawannya telah melakukan penggerebekan terhadap HS yang sedang berduaan dengan janda tetangganya SN dan memboyongnya ke rumah RT setempat.
SN saat dikonfirmasi dikediamannya menjelaskan, dia di sms HS untuk datang ke rumah yang baru dibangunnya itu, hal itu kerap dilakukan HS ketika dia ingin bertemu.
Menurut janda beranak dua ini, perlakuan selayaknya suami istri yang dilakukannya dengan HS seingatnya sudah sebelas kali, bahkan hal inipun sempat disampaikannya di kediaman Pak RT 02 saat digrebek warga.
"Saya mau digituin HS karena dia berjanji akan menikahi saya meski dijadikannya istri kedua, dan sekarang saya menuntut HS sebagaimana janjinya untuk menikahi saya," ujar SN.
Salah seorang warga dengan emosi mengatakan, seharusnya HS yang diduga telah berbuat mesum hingga berulang kali dengan SN diusir dari kediamannya sekarang, karena perbuatan mesum membawa dampak sial terhadap warga sekitar.
Menurut Endang, saat dia berpacaran dengan Parno Ottong, sebelumnya Parno Ottong adalah suami SN, hanya kedapatan dengan bukti sms saja, HS kala itu menyidang mereka dan memutuskan agar Parno Ottong dan Endang diusir dan hengkang dari kampung itu, kini giliran HS juga harus hengkang dari kampung eks transmigrasi itu, pintanya.
Terakhir diketahui Endang dan Parno Ottong bahwa, HS bersikeras kala itu mengusir Parno dan Endang dari kampung len II Pematangjaya itu, dengan maksud, agar Toke karet itu bisa bebas berselingkuh dengan SN, dan diketahui perselingkuhan mereka sudah berlangsung lama, dan baru kali ini digrebek warga.
Mantan Kades Pematangjaya, Sarno Pambudi ditemui di kediamannya mengatakan, sangat menyesalkan perbuatan HS yang diduga berselingkuh dengan SN janda beranak dua.
Padahal selama ini HS diketahui orangnya pendiam bahkan dia ketua pembangunan Masjid di kampung ini. Tidak hanya itu, HS juga sudah pernah melaksanakan ibadah haji, yang seharusnya menjadi panutan dan contoh di masyarakat banyak.
Ketua RT 02, Supangat ditemui mengatakan, semua permasalahan antara HS dengan Janda SN sudah diselesaikan saat dilaksanakannya sidang usai ditangkapnya HS bersama SN di rumah yang baru dibangunnya di kawasan jalan poros Pematangjaya. "Sudah sudah… semuanya sudah selesai dan tidak ada masalah lagi," ucap Supangat. (zp)(sumber)
Toke karet berinisial HS (52) selama ini dikenal masyarakat orang yang pendiam, bahkan sebagai Ketua Pembangunan Masjid di desanya, ternyata dibalik keluguan telah berulang kali berselingkuh dengan janda tetangganya.
Penggerebekan itu, terjadi pada Jumat (4/8/2017) di dalam rumah yang baru dibangunnya tidak jauh dari kediamannya, yang dipimpin oleh anaknya sendiri, Budi setelah mendapatkan laporan dari sejumlah pemuda tempatan.
Budi mengakui bahwa dia dan kawan kawannya telah melakukan penggerebekan terhadap HS yang sedang berduaan dengan janda tetangganya SN dan memboyongnya ke rumah RT setempat.
SN saat dikonfirmasi dikediamannya menjelaskan, dia di sms HS untuk datang ke rumah yang baru dibangunnya itu, hal itu kerap dilakukan HS ketika dia ingin bertemu.
Menurut janda beranak dua ini, perlakuan selayaknya suami istri yang dilakukannya dengan HS seingatnya sudah sebelas kali, bahkan hal inipun sempat disampaikannya di kediaman Pak RT 02 saat digrebek warga.
"Saya mau digituin HS karena dia berjanji akan menikahi saya meski dijadikannya istri kedua, dan sekarang saya menuntut HS sebagaimana janjinya untuk menikahi saya," ujar SN.
Salah seorang warga dengan emosi mengatakan, seharusnya HS yang diduga telah berbuat mesum hingga berulang kali dengan SN diusir dari kediamannya sekarang, karena perbuatan mesum membawa dampak sial terhadap warga sekitar.
Menurut Endang, saat dia berpacaran dengan Parno Ottong, sebelumnya Parno Ottong adalah suami SN, hanya kedapatan dengan bukti sms saja, HS kala itu menyidang mereka dan memutuskan agar Parno Ottong dan Endang diusir dan hengkang dari kampung itu, kini giliran HS juga harus hengkang dari kampung eks transmigrasi itu, pintanya.
Terakhir diketahui Endang dan Parno Ottong bahwa, HS bersikeras kala itu mengusir Parno dan Endang dari kampung len II Pematangjaya itu, dengan maksud, agar Toke karet itu bisa bebas berselingkuh dengan SN, dan diketahui perselingkuhan mereka sudah berlangsung lama, dan baru kali ini digrebek warga.
Mantan Kades Pematangjaya, Sarno Pambudi ditemui di kediamannya mengatakan, sangat menyesalkan perbuatan HS yang diduga berselingkuh dengan SN janda beranak dua.
Padahal selama ini HS diketahui orangnya pendiam bahkan dia ketua pembangunan Masjid di kampung ini. Tidak hanya itu, HS juga sudah pernah melaksanakan ibadah haji, yang seharusnya menjadi panutan dan contoh di masyarakat banyak.
Ketua RT 02, Supangat ditemui mengatakan, semua permasalahan antara HS dengan Janda SN sudah diselesaikan saat dilaksanakannya sidang usai ditangkapnya HS bersama SN di rumah yang baru dibangunnya di kawasan jalan poros Pematangjaya. "Sudah sudah… semuanya sudah selesai dan tidak ada masalah lagi," ucap Supangat. (zp)(sumber)
Comments
Post a Comment