INHU
Pelayanan uji KIR di UPT PKB Dishub Inhu Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, dinilai cukup mengecewakan masyarakat, khususnya bagi warga yang hendak berurusan di kantor pelayanan tersebut.
Kekecewaan itu, seperti dirasakan Yus (48) warga Rengat Inhu yang hendak mengurus pengujian kendaraan roda empat yang sudah didaftarkan sejak Senin (23/10/2017) pagi. Akan tetapi petugas KIR yang melayani ditempat tersebut tak kunjung kelihatan petugas yang hendak melayani pengujian.
Ternyata konsisi yang sama juga dilakukan oleh KUPT PKB Rengat yang dijabat oleh Sarawuh S.Sos, kendati arah jam sudah menunjukkan pukul 09.55 WIB pejabat tersebut tak kunjung kelihatan di kantornya.
"Saya kecewa dengan pelayanan di UPT PKB Rengat, ini sudah 2 jam saya menunggu petugas pelayanan uji KIR, tapi para petugasnya banyak yang tidak datang, sehingga kendaraan yang saya akan urus tak kunjung dilakukan pengujian," ujar Yus kecewa.
Yang parah lagi sambung Yus, peralatan pengujian yang ada seperti alat pendeteksi kecepatan mobil tidak berfungsi sama sekali, sehingga saat dilakukan pengujian harus menggunakan uji manual.
Petugas malah menguji kecepatan mobil saya dengan mempraktekkan langsung dilapangan parkir, dan melakukan pengereman mendadak secara manual. Sementara alat penguji yang ada disana sama sekali menjadi alat rongsokan yang sengaja dipasang dilokasi tapi tidak berfungsi sama sekali.
"Jika saja pelayanan uji kir seperti ini, saya sangat meragukan keseluruhan yang menguji disini hanyalah dilakukan dengan uji KIR tembak, tanpa dilakukan dengan sebagaimana mestinya," ujarnya mencurigai.
Hal tersebut patut dicurigainya, lantaran dari hasil pengamatanya di lokasi Uji KIR tersebut, banyak warga yang lalu lalang hendak mengurus uji KIR, tapi kendaraan roda empat yang diuji tersebut tidak tampak dilakukan pengujian sebagaimana lazim yang dia alami saat itu.
"Saya mencurigai orang yang mengurus uji Kir disana banyak para calo, atau praktik uji KIR Aspal. Sebab mobil yang akan diujinya tidak tampak di lokasi. Hal ini bisa dikonotasikan bahwa kegiatan praktek tersebut diduga terjadi kongkalikong antar petugas dengan para calo tersebut yang sudah sering di lakukan mereka," pungkas Yus.(ars) (sumber)[right-side]
Kekecewaan itu, seperti dirasakan Yus (48) warga Rengat Inhu yang hendak mengurus pengujian kendaraan roda empat yang sudah didaftarkan sejak Senin (23/10/2017) pagi. Akan tetapi petugas KIR yang melayani ditempat tersebut tak kunjung kelihatan petugas yang hendak melayani pengujian.
Ternyata konsisi yang sama juga dilakukan oleh KUPT PKB Rengat yang dijabat oleh Sarawuh S.Sos, kendati arah jam sudah menunjukkan pukul 09.55 WIB pejabat tersebut tak kunjung kelihatan di kantornya.
"Saya kecewa dengan pelayanan di UPT PKB Rengat, ini sudah 2 jam saya menunggu petugas pelayanan uji KIR, tapi para petugasnya banyak yang tidak datang, sehingga kendaraan yang saya akan urus tak kunjung dilakukan pengujian," ujar Yus kecewa.
Yang parah lagi sambung Yus, peralatan pengujian yang ada seperti alat pendeteksi kecepatan mobil tidak berfungsi sama sekali, sehingga saat dilakukan pengujian harus menggunakan uji manual.
Petugas malah menguji kecepatan mobil saya dengan mempraktekkan langsung dilapangan parkir, dan melakukan pengereman mendadak secara manual. Sementara alat penguji yang ada disana sama sekali menjadi alat rongsokan yang sengaja dipasang dilokasi tapi tidak berfungsi sama sekali.
"Jika saja pelayanan uji kir seperti ini, saya sangat meragukan keseluruhan yang menguji disini hanyalah dilakukan dengan uji KIR tembak, tanpa dilakukan dengan sebagaimana mestinya," ujarnya mencurigai.
Hal tersebut patut dicurigainya, lantaran dari hasil pengamatanya di lokasi Uji KIR tersebut, banyak warga yang lalu lalang hendak mengurus uji KIR, tapi kendaraan roda empat yang diuji tersebut tidak tampak dilakukan pengujian sebagaimana lazim yang dia alami saat itu.
"Saya mencurigai orang yang mengurus uji Kir disana banyak para calo, atau praktik uji KIR Aspal. Sebab mobil yang akan diujinya tidak tampak di lokasi. Hal ini bisa dikonotasikan bahwa kegiatan praktek tersebut diduga terjadi kongkalikong antar petugas dengan para calo tersebut yang sudah sering di lakukan mereka," pungkas Yus.(ars) (sumber)[right-side]
Comments
Post a Comment