INHU
Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menggelar pertemuan dengan Bupati Inhu, H. Yopi Arianto, pada Senin (13/11/2017) bertempat di ruang dinas Bupati Inhu.
Pertemuan tersebut dalam rangka audiensi jelang peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada 22 November mendatang. Nampak hadir dalam pertemuan itu, Pembina PGRI Inhu yang juga merupakan Kadisdikbud Inhu, H. Ujang Sudrajat SP, M.Si dan Kabag Protokoler Setdakab Inhu Supandi S.Sos, MP.
Ketua PGRI Inhu, Eka Satria SS, M.Si mengucapkan terimakasih atas kesempatan waktu yang telah diberikan, sehingga pengurus PGRI Inhu dapat bersilaturahmi dan bertatap muka secara langsung dengan Bupati Inhu.
Selanjutnya, Eka menyampaikan bahwa pasca terbentuknya pengurus PGRI Inhu beberapa waktu yang lalu, pihaknya langsung melakukan konsolidasi ditingkat kecamatan. "Insya Allah, pada akhir tahun nanti konsolidasi tuntas dilaksanakan di 14 kecamatan yang ada di Inhu," sebutnya.
Kemudian terkait sekretariat PGRI Inhu, Eka Satria mengaku kalau pihaknya belum memiliki sekretariat tetap. Maka dari itu arahan dan petunjuk dari Bupati Inhu terkait hal ini, dengan harapan kedepannya PGRI Inhu memiliki sekretariat tetap guna lebih melancarkan jalannya organisasi para pahlawan tanpa tanda jasa ini.
Pria yang dikenal ramah ini juga melaporkan untuk upacara peringatan Hari Guru Nasional akan dipusatkan di Desa Seresam, Kecamatan Seberida. "Dalam upacara itu, selain melepas guru yang telah purna bhakti, juga akan dilakukan penyerahan sertifikat penghargaan bagi guru yang memiliki prestasi menonjol di tahun 2017 ini, serta ditutup dengan acara temu ramah para guru dengan Bupati Inhu," terangnya.
Sementara itu, Bupati Inhu H. Yopi Arianto SE menyambut baik pertemuan dengan pengurus PGRI Inhu ini. Menurutnya PGRI merupakan salah satu organisasi tua yang ada di Indonesia, oleh karenanya sinergitas antara PGRI dan Pemerintah harus senantiasa dijalin dan ditingkatkan.
"Saat ini masih proses pembahasan anggaran, disini PGRI bisa memberikan masukan kepada dinas terkait yang berkaitan dengan guru dalam hal ini Disdikbud Inhu," jelasnya.
Terkait musim politik, Bupati Yopi mengingatkan PGRI Inhu untuk terus berjalan sesuai jalur dalam menaungi para guru yang bermuara pada mencerdaskan generasi penerus bangsa. " Guru fokus saja mendidik para siswa, tak usah berpolitik," pesannya.
Selanjutnya, untuk kantor atau seketariat PGRI Inhu, Bupati Yopi mempersilahkan pengurus PGRI Inhu untuk mensurvey gedung mana yang kira-kira cocok untuk dijadikan seketariat, sebab di Inhu ini telah berdiri banyak gedung perkantoran dan gedung pertemuan.
"Silahkan pengurus PGRI Inhu pilih gedung yang mana, namun saya menawarkan untuk menempati gedung eks Kantor Penanggulangan Bencana Daerah yang berada di kota Rengat," terang Bupati yang hobi ngetrail ini.
Kemudian, berkenaan dengan kegiatan peringatan Hari Guru Nasional, Bupati Yopi siap mendukung sepenuhnya.
"Intinya saya mensupport, namun terkait teknis silahkan dibicarakan lebih lanjut dengan Pak Ujang Sudrajat, karena kalau bicara kebijakan itu ada pada Bupati, namun apabila bicara teknis dan ketentuan itu di Disdikbud. Dan kebijakan harus sesuai dengan teknis dan ketentuan, kalau tidak sesuai bisa berakibat pada kehancuran," ungkapnya. (mra)(sumber)[right-side]
Pertemuan tersebut dalam rangka audiensi jelang peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada 22 November mendatang. Nampak hadir dalam pertemuan itu, Pembina PGRI Inhu yang juga merupakan Kadisdikbud Inhu, H. Ujang Sudrajat SP, M.Si dan Kabag Protokoler Setdakab Inhu Supandi S.Sos, MP.
Ketua PGRI Inhu, Eka Satria SS, M.Si mengucapkan terimakasih atas kesempatan waktu yang telah diberikan, sehingga pengurus PGRI Inhu dapat bersilaturahmi dan bertatap muka secara langsung dengan Bupati Inhu.
Selanjutnya, Eka menyampaikan bahwa pasca terbentuknya pengurus PGRI Inhu beberapa waktu yang lalu, pihaknya langsung melakukan konsolidasi ditingkat kecamatan. "Insya Allah, pada akhir tahun nanti konsolidasi tuntas dilaksanakan di 14 kecamatan yang ada di Inhu," sebutnya.
Kemudian terkait sekretariat PGRI Inhu, Eka Satria mengaku kalau pihaknya belum memiliki sekretariat tetap. Maka dari itu arahan dan petunjuk dari Bupati Inhu terkait hal ini, dengan harapan kedepannya PGRI Inhu memiliki sekretariat tetap guna lebih melancarkan jalannya organisasi para pahlawan tanpa tanda jasa ini.
Pria yang dikenal ramah ini juga melaporkan untuk upacara peringatan Hari Guru Nasional akan dipusatkan di Desa Seresam, Kecamatan Seberida. "Dalam upacara itu, selain melepas guru yang telah purna bhakti, juga akan dilakukan penyerahan sertifikat penghargaan bagi guru yang memiliki prestasi menonjol di tahun 2017 ini, serta ditutup dengan acara temu ramah para guru dengan Bupati Inhu," terangnya.
Sementara itu, Bupati Inhu H. Yopi Arianto SE menyambut baik pertemuan dengan pengurus PGRI Inhu ini. Menurutnya PGRI merupakan salah satu organisasi tua yang ada di Indonesia, oleh karenanya sinergitas antara PGRI dan Pemerintah harus senantiasa dijalin dan ditingkatkan.
"Saat ini masih proses pembahasan anggaran, disini PGRI bisa memberikan masukan kepada dinas terkait yang berkaitan dengan guru dalam hal ini Disdikbud Inhu," jelasnya.
Terkait musim politik, Bupati Yopi mengingatkan PGRI Inhu untuk terus berjalan sesuai jalur dalam menaungi para guru yang bermuara pada mencerdaskan generasi penerus bangsa. " Guru fokus saja mendidik para siswa, tak usah berpolitik," pesannya.
Selanjutnya, untuk kantor atau seketariat PGRI Inhu, Bupati Yopi mempersilahkan pengurus PGRI Inhu untuk mensurvey gedung mana yang kira-kira cocok untuk dijadikan seketariat, sebab di Inhu ini telah berdiri banyak gedung perkantoran dan gedung pertemuan.
"Silahkan pengurus PGRI Inhu pilih gedung yang mana, namun saya menawarkan untuk menempati gedung eks Kantor Penanggulangan Bencana Daerah yang berada di kota Rengat," terang Bupati yang hobi ngetrail ini.
Kemudian, berkenaan dengan kegiatan peringatan Hari Guru Nasional, Bupati Yopi siap mendukung sepenuhnya.
"Intinya saya mensupport, namun terkait teknis silahkan dibicarakan lebih lanjut dengan Pak Ujang Sudrajat, karena kalau bicara kebijakan itu ada pada Bupati, namun apabila bicara teknis dan ketentuan itu di Disdikbud. Dan kebijakan harus sesuai dengan teknis dan ketentuan, kalau tidak sesuai bisa berakibat pada kehancuran," ungkapnya. (mra)(sumber)[right-side]
Comments
Post a Comment